1. PENDAHULUAN
1.1 Kata Pengantar
Tanaman semusim adalah tanaman yang dapat dipanen hanya sekali dalam satu musim tanam,contohnya adalah kangkung .Kangkung merupakan salah satu tanaman semusim yang sering ditanam di Indonesia, Kangkung disebut juga Swamp cabbage, Water convovulus, Water spinach. Berasal dari India yang kemudian menyebar ke Malaysia, Burma, Indonesia, China Selatan Australia dan bagian negara Afrika.Selain kandungan gizi dan protein yang tinggi yang terdapat di dalamnya,kangkung juga mudah ditanam karena tanaman ini mempunyai daya adaptasi yang baik terhadap lingkungannya,harganya pun murah sehingga banyak disukai masyarakat.Tanaman ini cepat tumbuh,dan berumur pendek,kangkung dapat dipanen ketika berumur 3-4 minggu.
1.2 Latar Belakang
Pada mata kuliah Sistem Produksi Pertanian,mahasiswa Teknologi Manajeman Perkebunan (TMP) melakukan kegiatan budidaya tanaman semusim, Kegiatan akan dilakukan selama 4 minggu,mahasiswa dibagi menjadi beberapa kelompok dan mendapat tugas untuk menanam tanaman semusim yang berbeda dengan kelompok lain.Pada kesempatan tersebut kelompok saya mendapat tugas untuk menanam kangkung,Kegiatan yang dilakukan mulai dari pengolahan lahan,pembibitan,perawatan,pemupukan,pemberantasan gulma dan hama penyakit hingga pasca panen.
1.3 Tujuan
Tujuan dari kegiatan Budidaya tanaman kangkung adalah untuk mengetahui pertumbuhan tanaman kangkung dari cara pengolan lahan hingga pasca panen
2.METODE KERJA
2.1 Waktu dan Tempat
Kegiatan Budidaya tanaman kangkung dilakukan selama 4 minggu di Lahan Kampus Gunung Gede Institut Pertanian Bogor
.2.2 Alat dan Bahan
Alat : Bahan :
• Cangkul 1. Bibit kangkung
• Gembor 2. Air
• Tugal 3. Pupuk Kandang
• Koret 4. Furadan
• Tambang plastik 5. KCL
• Meteran
2.3 Metode Pelaksanaan
1. Mempersiapkan alat sebelum menuju lahan
2. Mendengarkan pengarahan dari dosen
3. Mengolah lahan dan membuat bedengan
4. Melakukan penyemaian bibit kangkung
5. Menyiram secara teratur pagi dan sore
6. Memantau pertumbuhan pada minggu pertama
7. Penjarangan dan penyulaman
8. Penyiangan gulma
9. Pemantauan pertumbuhan dan pemupukan
10. Pemberantasan hama penyakit
11. Panen dan pasca panen
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil
3.1 Pembahasan
Pengolahan Lahan
Pembukaan Lahan
Sebelum diolah lahan yang akan digunakan dibakjak terlebih dahulu oleh pegawai kebun dengan traktor (bajak singkal dan rotary).Petak lahan pada tanaman kangkung dibuat dengan ukuran 5mx5m dengan jarak antar bedengan 50 cm. Jarak antar bedeng dibuat selokan dengan kedalaman 15-20 cm.Bedengan dibuat untuk kelancaran pemasukan dan pembuangan air yang berlebih dan untuk memudahkan pemeliharaan.
Pembibitan dan Penanaman
Persyaratan bibit kangkung
Bibit kangkung sebaiknya diambil dari tanaman muda beukur 20-30 cm,pemilihan bibit ini harus memperhatikan beberapa aspek yaitu lebar daun dan besar batang.Sedangkan untuk pemilihan benih diambil dari tanman kangkung yang tua,dipilih yang kering dan berkualitas paling bak
Teknik penanaman
Pemupukan Dasar
Setalah lahan dibajak kemudian digemburkan menggunakan cangkul dan tanah dicampur dengan pupuk kandang atau pupuk kompos.
Pembuatan lubang tanaman.
Mahasiswa membuat lubang tanam pada petakan yang sudah dibuat dengan jarak antar lariakan yaitu 20 m dan jarak tanam 10 cm (20cmx10cm). Kemudian menyiapkan 2 utas tali raffia bertanda jarak antar barisan 20 cm dan 2 tali raffia berjarak tanam antar baris 10 cm.
Penanaman
Membuat lubang tanam dengan tugal pada kedalaman 2-3 cm.Benih kangkung dimasukan lubang tanam yang sudah dibuat, 2 butir tiap lubang, diikuti dengan pemberian furadan 1 jimpit (5-7 butir).Tutup lubang dengan tanah gembur tipis-tipis sampai tertutup semua lubang.Setelah itu desiram menggunakan gembor.
Pemupukan dan Penyulaman
Pupuk dasar sesui anjuran (200 kg Urea,200 kg SP-36,dan 200 kg KCL per ha) diberikan pada alur pupuk yang dibuat tepat diantara barisan tanamn.
Penyulaman dilakukan pada saat 1 MST. Buat lubang tanam lagi pada tempat yang benihnya tidak tumbuh.Tanam benih seperti saat menanam.
Pemeliharaan Tanaman
Aspek penting dalam pemeliharaan adalah penyiraman,penyiagan dan penggemburan tanah,pemupukan susulan jika kondisi tanaman terlihat kekurangan unsure hara dan pengendalian hama penyakit.
1. Penyiraman dilakukan setiap pagi dan sore,kecuali turun hujan dalam jumlah yang cukup.
2. Penyiangan dan penggemburan dilakukan 2 MTS selanjutbya tiap minggu dilakukan penyiangan dan penggemburan.
3. Pemupukan susulan berupa Urea dengan dosis 100 kg/ha diberikan pada 2 MTS.
4. Pengendalian hama penyakit (dengan pestisida) hanya disarankan apabila sangat diperlukan.
Pengamatan
Pengamatan daya tumbuh
Pada umur 1 MTS hitung benih yang tumbuh.Kemudian hitung presentase daya tumbuh benih,dan mengamati tipe perkecambahannya, apakah hypogeal atau epigeal.
Daya tumbuh : Jumlah benih yang tumbuh x 100%
Jumlah benih yang ditanam
Pengamatan pertumbuhan vegetative dan hasil
Pengamatan tanamn dilakukan mulai 2 MST pada jadwal praktikum di Kebun Gunung Gede.Pengamatan dilakukan pada peubah-peubah seperti tinggi tanaman,jumlah daun dan lebar daun.Untuk pengamatn dipilih dan dipasang ajir pada 10 tanaman contoh.
Pengamatan hama penyakit dan pengendaliannya
Mahasiswa mengamati gejala serangan oleh hama dan penyakit dan menentukan jenis hama atau patogennya.Melakukan pengendalian dan mencatat jenis pestisidanya,memahami jenis pestisidanya(insektisida,akarisida, dan lainya) formulasi (EC,WP,G), sifat kerjanya (sistemik,kontak,perut) dan prinsip-prinsip pemakaiannya.(perhitungan dosis,konsentrasi,volume semprot).
Pemanenam
Panen Kangkung dapat dilakukan beberapa kali,dapat dila.Cabut dan ikat setiap 10 batang kangkung yang dipanen.Timbang tiap bobot kangkung yang diikat,kemudian menimbang bobot total hasil panen.Dari hasil panen kemudian memperkirakan hasil panen kangkung per hektar.Tanaman yang berusia lebih dari 35 hari haris dipanen seluruhnya,karena jika tidak dipanen kualitasnya akan menurun.